Paduan Suara Mars DBKS

Paduan Suara Mars DBKS Desa Maguwoharjo Kecamatan Depok sedang menyayikan Mars DBKS dalam acara evaluasi lomba DBKS Tingkat Kabupaten Sleman.

Tamu Undangan Muspika Depok

Tamu undangan dari unsur Muspika kecamatan Depok sedang menghadiri acara evaluasi loma DBKS Desa Maguwoharjo tingkat kabupaten Sleman

Bimbingan Manasik Haji

H. Muhammad Chaeruddin sedang memberikan penjelasan dan materi dalam rangka manasik haji kecamatan Depok kabupaten Sleman

Praktik Manasik Haji

Para jamaah calon haji kecamatan Depok sedang melaksanakan praktik manasik haji untuk menyempurnakan materi yang diterima secara teoretis

Administrasi Manasik Haji

Untuk mewujudkan pelaksanaan bimbingan manasik haji di Tingkat Kecamatan Depok, harus ditunjang dengan administrasi yang efektif dan efiesien

Kamis, 31 Maret 2011

BERSIKAP SABAR


BERSIKAP SABAR
Oleh: H Muh Chaeruddin Ibnu Mas’ud.
Kehidupan di dunia ini melalui berbagai fase, di mana kadang kala harus berada di bawah dan di suatu saat berada di atas. Inilah kehidupan yang harus dijalani dan bukan untuk dihindari. Kondisi ini tentu mengakibatkan adanya dua kutub yang saling bertentangan, yaitu baik dan buruk, yang ma’ruf dan yang mungkar.
Dalam menghadapi semua itu diperlukan kekuatan mental yang kokoh, sebab tanpa adanya kekuatan tersebut seseorang akan diombang-ambingkan oleh tipu daya setan. Apalagi di saat persaingan hidup begitu kuat, perburuan materi menjadi barang yang utama, menyebabkan berbagai persoalan hidup makin pelik. Sebagai seorang Muslim dalam menyikapi berbagai gejolak hidup yang tak jarang membelit kehidupan setiap orang, maka diperlukan sebuah kesabaran, keikhlasan dann menerima segalanya dengan tabah dalam menghadapinya. Allah swt. berfirman:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطاً
“Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini: dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”(Q.S. Al-Kahfi: 28)
Setiap muslim harus menyadari bahwa kehidupan ini penuh dengan persoalan, sehingga sikap sabar diperlukan sebagai benteng pertahanan jiwa seseorang, sebab hanya dengan kesabaran tersebut saeseorang akan mampu melepaskan diri dari rasa keputusasaan. Allah senantiasa menyuruh hamba-Nya untuk bersabar dalam melakukan suatu pekerjaan di dunia agar dapat memperoleh keuntungan hidup. Kesabaran diperkuat dengan jalan selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ta’ala, sebagaimana firman-Nya yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Q.S. Ali Imron: 200)
Dari ayat-ayat di atas dapatlah dimaknai sebagai petunjuk agar manusia senantiasa bersabar dalam menghadapi hidup, dengan memohon pertolongan hanya kepada Allah ta’ala. Sikap sabar harus senantiasa diikuti dengan pelaksanaan ibadah/ shalat. Keduanya merupakan sebuah keharusan yang saling terkait, sehingga sabar tanpa ibadah tidak akan berarti dan ibadah tanpa sabar juga tidak akan berbekas.
Kesadaran bahwa tidak keberhasilan yang diperoleh dengan begitu saja adalah sangat penting sehingga akan dapat memicu setiap muslim untuk lebih gigih dalam berusaha. Keyakinan bahwa di dalam kesulitan dan cobaan selalu akan muncul kemudahan adalah modal yang harus senantiasa dipelihara dalam setiap diri agar kegigihan dalam meraih hidup dapat dicapai. Allah ta’ala berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ . الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ .
“Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan innalillaahi wa innaa ilaihi raaji’un.” (Q.S. Al-Baqarah: 155-156)
Dengan sikap sabar seseorang akan memperoleh kemenangan, kemudahan dan keberhasilan. Sehingga amat disayangkan bagi mereka yang tidak mampu berbuat sabar dan selalu mengeluh dalam menghadapi persoalan kehidupan. Oleh karena itu, setiap orang harus bias menunjukkan kesabaran dalam menghadapi hidup dengan jalan meningkatkan ibadah kepada Allah, meningkatkan amal sholeh dan menjauhi segala larangan yang telah ditegaskan oleh Allah swt.
Selanjutnya sikap sabar itu ditanamkan pada generasi muda agar mereka juga mempunyai keinginan dan kemampuan yang kuat dalam menghadapi bahtera kehidupan ini. Sebagaimana yang telah diketahui bersama, banyak sekali remaja masa kini yang suka mengeluh dan mudah putus asa dalam menhadapi hidup sehingga mereka yang tidak sabar sering hanya mencari jalan pintas dan menghalalkan berbagai cara. Kondisi patah arah yang melanda banyak generasi muda zaman sekarang tentu menjadi pekerjaan rumah bagi para orang tua untuk bersama-sama menyadarkan dan membimbing mereka agar senantiasa berbuat sabar dalam menghadapi persoalan hidup ini.
Jangan biarkan generasi muda Islam terjerumus ke dalam pencarian jalan pintas yang akan menggiring mereka ke alam khayal, karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini akan berada. Maka dari itu sebagai orang tua yang baik, mereka wajib memberikan pengertian tentang perintah dan larangan-Nya serta menanamkan semangat hidup yang penuh antusias dalam menghadapi hidup ini. Allah swt. berfirman:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافاً خَافُواْ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللّهَ وَلْيَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisa: 9)
Sabar adalah sikap mulia yang disukai Allah, dengan kesabaran seseorang tidak akan menjadi lemah jiwa. Semangatnya akan selalu kuat dan tidak mudah patah arang. Dan kesabaran itu adalah bagian dari bukti taqwa serta iman seseorang. Sebagaimana firman Allah:
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُواْ لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا اسْتَكَانُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan berapa banyak nabi yang perang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Q.S. Ali Imran: 146)
Jadi nyatalah bahwa sabar adalah sifat yang utama, sebab dari kesabaran akan tumbuh jiwa yang kuat yang akan menghantarkan seseorang ke arah kemenangan.
Allah ta’ala berfirman:
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (Q.S. Fushshilaat: 35)
Menunjukkan sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari merupakan satu keharusan, karena di balik kesabaran akan tercipta sebuah kemudahan. Karena Allah SWT. tidak akan pernah mengabaikan hamba-Nya yang senantiasa sabar dalam menjalani hidup dan kehidupan dan Allah-pun juga telah berjanji akan selalu mendampingi orang yang memiliki kesabaran dalam perjalanan hidup mereka.
Wallaahu a’lam bishshawaab…..

Jumat, 18 Maret 2011

DBKS dan Manasik Haji