Selasa, 03 Agustus 2010

Penghalang Terkabulnya Do'a

Oleh : H. Muh Chaeruddin Ibnu Mas’ud

Do’a merupakan bagian tak terpisahkan dari usaha dan ikhtiyar manusia untuk mencapai tujuan dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan duniawi maupun ukhrawi. Permasalahan do’a tidak bisa dianggap remeh karena ikut menentukan kesuksesan seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya. Agar do’a seseorang bisa terkabul dan berhasil guna maka ketika seseorang berdo’a hendaknya memperhatikan beberapa hal yang dapat menentukan apakah do’anya itu terkabul atau tidak. Allah SWT. telah memberikan pedoman bagaimana cara berdo’a yang benar.
Allah SWT berfirman dalam Alqur-an :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu telah berfrman : “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesunguhnya orang-orang yang (angkuh lagi) menyombongkan diri dari menyembah ( berdo’a ) kepada-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mukmin 60)
Pada ayat yang lain Allah juga berfirman
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu ( Muhammad ) tentang Aku, maka ( jawablah) bahwasanya Aku dekat. ( Karena itu ) Aku senantiasa mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon )kepada-Ku(, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala) perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah 186)
Rasulullah SAW telah bersabda :
أُدْعُوااللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالإِجَابَةِ, وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُوْا دُعَاءَ مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ وَلَاهٍ ( رواه الترمذى واالحاكم عن أبى هريرة )
“Berdo’alah kepada Allah, dan (hendaklah) kamu senantiasa yakin bahwa do’a itu dikabulkan (Allah), dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do’a orang yang hatinya sepi dari pengharapan lagi mengabaikan (kemurahan) Allah”.
Seorang Ulama besar dari Bashrah Syeikh Ibrahim bin Adham telah mengelompokkan penghalang terkabulnya do’a sebagai berikut :
1. Mengetahui dan meyakini adanya Allah SWT. tetapi tidak memenuhi hak-hak Allah.
2. Sering mempelajari dan membaca Alqur-an, tetapi tidak mengamalkan isinya
3. Mengajak orang lain agar cinta kepada Rasulullah SAW. tetapi enggan melaksanakan sunnahnya
4. Menyatakan diri sebagai musuh syetan tetapi seringkali meniru perbuatan syetan
5. Berdo’a agar terhindar dari siksa api neraka, kenyataan-nya sering melakukan perbuatan yang dapat menjerumuskan dirinya ke jurang neraka
6. Berdo’a agar Allah memasukkannya ke dalam surga tetapi tidak mau melaksanakan amal shaleh
7. Mengetahui dan meyakini bahwa kematian itu pasti datang tetapi tidak mau mempersiapkan diri untuk menyongsong kematian tersebut
8. Senang mengurusi aib dan kekurangan orang lain tetapi tidak mau menilai aib dan kekurangan diri
9. Selalu menerima dan menikmati karunia dari Allah tetapi tidak bersyukur kepada-Nya
10. Sering ikut mengantar dan menguburkan janazah tetapi tidak mau mengambil i’tibar dari padanya
Dengan demikian, jika berdo’a kepada Allah hendaknya selalu mengingat dan mempersiapkan diri mengisi hidup ini dengan amal shalih. Mengingat segala dosa yang telah dilakukannya kemudian bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi, karena menyadari bahwa kehidupan dunia ini kelak akan berakhir. Mempersiapkan diri menyongsong kematian dengan memohon ampunan dari segala dosa agar selamat dan mendapat kebahagian baik di dunia maupun di akhirat kelak, melaksanakan perintah - perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sehingga sepuluh perkara yang menjadi penghalang terkabulnya do’a dapat dihindari. Berdo’a dengan khusyuk sambil merendahkan diri di hadapan Allah SWT. serta penuh harapan dan keyakinan bahwa Allah senantiasa mengabulkan permohonan hamba-Nya yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Al-Ghazali telah memberikan gambaran bagaimana cara berdo’a yang benar, sehingga memungkinkan do’a dikabulkan Allah SWT sebagai berikut :
1. Dalam keadaan berwudhu’
2. Menutup aurat ( zhahiran wa bathinan )
3. Menghadap ke arah kiblat sambil menengadahkan tangan ke langit
4. Berdo’a setelah selesai shalat fardhu
5. Berdo’a setelah shalat tahajjud
6. Pada saat sedang berpuasa selagi belum berbuka puasa
7. Didahului dengan melaksanakan amal shaleh
8. Tidak memakai pakaian yang diperoleh dengan cara yang haram
9. Tidak makan makanan yang subhat apalagi haram baik secara hakiki maupun sababiyah
10. Menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berbau ma’siyat dan munkarat.

0 komentar:

Posting Komentar